{[['']]}
Pedalangan di Jawa Timur mempunyai versi yang berbeda tentang Arimba. Menurut versi Jawatimuran, Arimba bersama saudaranya Arumba dan Arimbi adalah anak Prabu Kala Baka. Mereka masih mempunyai dua orang adik, yaitu Kala Prabakesa dan Kala Bendana. Kedua adiknya ini, meskipun berujud raksasa, mempunyai sifat-sifat baik. Di antara kelima anaknya itu, Arimbilah yang paling disayang oleh Prabu Kala Baka. Arimba dan Arumba bahkan dimusuhi, karena keduanya gemar menyantap daging manusia. Karena merasa dibenci, Arimba dan Arumba berniat memberontak. Untuk menghadapi niat buruk kedua anaknya, Prabu Kala Baka mengumumkan sayembara, siapa saja yang dapat membunuh kedua anak durhaka itu akan dikawinkan dengan Arimbi, dan akan diwarisi takhta Kerajaan Pringgadani. Bima yang mengikuti sayembara itu akhirnya berperang tanding melawan kedua raksasa itu. Arimba dan Arumba tewas pada saat bersamaan, ketika kepala mereka diadu, dibenturkan satu sama lain. Jadi, menurut versi pedalangan gagrak Jawatimuran, Arimba tidak sempat menjadi raja.
Selain Arimbi, Prabu Arimba punya beberapa adik laki-laki, yaitu: Brajadenta, Brajamusti, Prabakesa Brajawikalpa, Brajalamatan, dan Kala Bendana.
Dalam Kitab Mahabarata, Prabu Arimba disebut Hidimba.
Ditya Kala ARIMBA, gambar grafis Wayang Kulit Purwa
gagrak Surakarta