{[['']]}
ANGGADA, salah satu tokoh wayang yang berujud kera berbulu merah. la anak tunggal Resi Subali, raja kcra dari Kerajaan Guwakiskenda, sedangkan ibunya seorang bidadari bernama Dewi Tara. itulah sebabnya, ia juga disehut Subaliputra atau Subalisuta. Ketika masih bayi, ayahnya tewas dipanah oleh Ramawijaya pada saat sedang berkelahi mclawan Sugriwa, adiknya. Mereka herkelahi memperebutkan Dewi Tara, sekaligus juga memperebutkan kekuasaan di Guwakiskenda. Setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin dengan Sugriwa, Anggada diasuh dan dididik dengan baik serta penuh kasih sayang oleh Sugriwa.
Dalam cerita Ramayana dikisahkan Anggada ikut berperang di pihak Prabu Ramawijaya dari Kerajaan Ayodya, yang waktu itu berperang melawan balatentara Krajaan Alengka yang dipimpin oleh Prabu Rahwana. Walaupun usianya masih muda, oleh Prabu Sugriwa, pamannya, Anggada dipercaya sebagai salah satu senapati bala tentara kera dari Guwakiskenda yang diperbantukan pada Rama. Karena itu sewaktu Rama merasa sudah cukup kuat untuk menggempur Alengka, ia mengutus Anggada menghadap Prabu Dasamuka. Tugas Anggada sebagai duta Rama adalah untuk menjajagi kekuatan Alengka, sekaligus memberi ultimatum.
Dalam cerita Ramayana dikisahkan Anggada ikut berperang di pihak Prabu Ramawijaya dari Kerajaan Ayodya, yang waktu itu berperang melawan balatentara Krajaan Alengka yang dipimpin oleh Prabu Rahwana. Walaupun usianya masih muda, oleh Prabu Sugriwa, pamannya, Anggada dipercaya sebagai salah satu senapati bala tentara kera dari Guwakiskenda yang diperbantukan pada Rama. Karena itu sewaktu Rama merasa sudah cukup kuat untuk menggempur Alengka, ia mengutus Anggada menghadap Prabu Dasamuka. Tugas Anggada sebagai duta Rama adalah untuk menjajagi kekuatan Alengka, sekaligus memberi ultimatum.
Dengan mandat Rama, Anggada mengajukan pilihan pada raja Alengka itu: apakah bersedia membebaskan Dewi Sinta secara baik-baik, atau tetap bersikukuh mempertahankannya. Jika Dasamuka tetap mempertahankan Dewi Sinta, berarti akan pecah perang. Prabu Dasamuka bukan menanggapi pilihan itu, melainkan mengingatkan hahwa sesungguhnya Anggada adalah keponakannya. Dewi Tara, ibu Anggada adalah adik Dewi Tari, istri Dasamuka. Prabu Dasamuka juga mengingatkan bahwa ayah Anggada yaitu Resi Subali, adalah guru Dasamuka. Dengan demikian Dasamuka adalah murid ayahnya. Lagi Pula Resi Subali tewas karena dibunuh oleh Ramawijaya yang bersckutu dengan Sugriwa.
Hasutan Prabu Dasamuka ini akhirnya dapat mempengaruhi pendirian Anggada. Apalagi ketika itu Dasamuka sengaja menghidangkan berbagai minuman yang memabukkan pada Anggada. Karena itu Anggada kembali ke markas pasukan Rama di Suwelagiri dengan dada penuh dendam. Di Suwelagiri, tepat di perkemahan pasukan Rama, Anggada langsung mengamuk dan berteriak-teriak mengancam Rama. Sugriwa, pamannya, bersama dengan Anoman, segera datang meringkusnya. Prabu Sugriwa menjelaskan bahwa Rama membunuh Resi Subali semata-mata karena mengemban tugas dari para dewa. Oleh para dewa Subali dipersalahkan telah mengajarkan Ilmu Aji Pancasona kepada Rahwana, yang diketahui selama ini selalu bertindak angkara murka. Usaha Sugriwa untuk menyadarkan kembali Anggada akhirnya berhasil. Putra Subali itu akhirnya insyaf bahwa ia sudah dihasut oleh Dasamuka. Permohonan maafnya dikabulkan Ramawijaya.
Di Pewayangan, kisah itu diceritakan dalam lakon Anggada Balik.
Lakon-lakon yang melibatkan Anggada:
- Anggada Duta
- Anggada Balik
- Rama Tambak
- Brubuh Alengka
- Rama Nitis
ANGGADA, Wayang Kulit Purwa gagrak Yogyakarta.
ANGGADA, gambar grafis Wayang Kulit Purwa gagrak Yogyakarta.
ANGGADA, Wayang Golek Purwa Sunda.
ANGGADA, gambar grafis Wayang Kulit Purwa gagrak Surakarta.
ANGGADA, Wayang Golek Purwa Sunda.