Latest update :
Recent Updates

Bathara Gana (Ganesya)

Bathara Gana (Ganesya) iku dewaning kawruh/ ngelmu, lan dadi lambange kawicaksanan. Kahyangane ing Glugutinatar. Wujude dewe sirah gajah. Miturut layang Smaradahana karyane Empu Dharmaja (Jamane Prabu Kameswara ratu ing Kediri), Bathara Ganesya iku putrane Sang Hyang Siwah (Bathara Guru) miyos daka Dewi Uma. Nalika Sang Hyang Siwah tindak mratapa, kahyangan ketekan mungsuh, yaiku narendra ing Tanjungparang Sang Prabu Nilarudraka. Ratu buta sirah gajah iki nyuwun tumurune Bathari Gagarmayang nedya kepundhut garwa. Amarga ora dipinangkani, banjur ngamuk punggung sabalane. Para dewa kalah kabeh
{[['']]}

Batara Narada

Bathara Narada (Sang Hyang Kanekaputra) iku putra pembarepe Sang Hyang Cuturkanaka (Sang Hyang Kaneka) lan Dewi Laksmi. Wujude dewa cebol, pasuryane ndhangak. Darbe rayi loro, yaiku Sang Hyang Pritanjala lan Dewi Tiksnawati. Dene rayi sing beda ibu uga loro, yaiku Sang Hyang Caturwarna lan Sang Hyang Caturbuja. Garwe Bathara Narada sesilih Dewi Wiyodhi. Peputra loro, yaiku Dewi Kanekawati (dadi garwane Resi Seta), lan Bathara Malangdewa. Senadyan dedege cebol, nanging Bathara Narada digdaya. Jembar kawruhe, watake jujur, grapyak semanak, lan seneng geguyon. Bathara Narada seneng mratapa ing
{[['']]}

Batari Durga

BATARI DURGA, sebenarnya, pada mulanya, adalah istri Batara Guru. Yakni waktu ia masih berwajah cantik, dan masih bernama Dewi Uma atau Dewi Umayi. Suatu sore menjelang senja, Batara Guru dan Dewi Uma pergi menghibur diri menunggang Lembu Andini mengangkasa melihat-lihat pemandangan alam. Di atas lautan dekat Nusakambangan, sewaktu angin menyingkap kain yang dikenakan Dewi Uma, Batara Guru tergiur melihat betis istrinya. Ia lalu merayu Dewi Uma dan mengajaknya memadu kasih saat itu juga di atas punggung Lembu Andini. Namun Dewi Uma menolak ajakan itu karena merasa hal itu sangat tidak pantas.
{[['']]}

Batara Kala

BATARA KALA, anak Batara Guru yang keberadaannya tidak direncanakan dan tak terduga. Ia terjadi dari kama benih (air mani) Batara Guru yang tidak tersalurkan secara semestinya, dan jatuh ke samudra. Begitu menurut cerita wayang Purwa. Ini terjadi ketika pada suatu saat Batara Guru bertamasya bersama istrinya, Dewi Uma, menunggang Lembu Andini mengarungi angkasa. Di atas Nusa Kambangan, dalam keindahan pemandangan senja hari, Batara Guru tergiur melihat betis istrinya. Ia lalu merayu Dewi Uma agar mau melayani hasratnya saat itu juga, di atas punggung Andini. Tetapi istrinya menolak. Selain ka
{[['']]}

Batara Guru

BATARA GURU di dunia pewayangan, adalah pemuka para dewa yang memerintah kahyangan, yaitu alam yang dihuni para dewa. Dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa, Batara Guru dilukiskan bertangan empat, bertaring kecil, berleher biru, kakinya apus (semacam penyakit polio), dan hampir selalu mengendarai Lembu Andini. la juga dikenal dengan nama lain, yakni Sang Hyang Manikmaya, Sang Hyang Caturbuja, Sang Hyang Otipati, Sang Hyang Jagadnata, Nilakanta, Trinetra, Girinata, dll. Dalam pewayangan Batara Guru bersaudara dua orang, Hyang Maha Punggung dan Hyang Ismaya. Ayah ketiga bersaudara itu adalah Sang
{[['']]}

Basukarna

BASUKARNA, yang lebih terkenal dengan sebutan Adipati Karna adalah lawan utama Arjuna dalam Baratayuda. Padahal kedua ksatria itu samasama putra Dewi Kunti. Basukarna adalah putra sulung, sedangkan Arjuna anak yang ketiga. Dalam dunia pewayangan Basukarna merupakan profil tokoh wayang yang otodidak, berjuang sendiri tanpa mengandalkan bantuan keluarga. Ia juga menjadi perlambang bagi karakter manusia yang tabu membalas budi, sekaligus rela berkorban bagi menangnya kebenaran, walaupun untuk itu ia harus mengorbankan jiwa dan bahkan juga nama baiknya. Basukarna adalah anak buangan. Ibunya adala
{[['']]}

Basudewa, Prabu

BASUDEWA, PRABU, adalah raja Mandura. Kerajaan ini sebelumnya bernama Boja. Walaupun sebenarnya ia anak kedua, Basudewa mewarisi tahta kerajaan itu dari ayahnya, yaitu Prabu Basukunti atau Kuntiboja. Hal itu disebabkan karena anak sulung Prabu Basukunti adalah Dewi Sruta, seorang putri. Ibu Basudewa bernama Dewi Bandondari. Adik-adik Basudewa ada tiga orang. Mereka adalah Haryaprabu Rukma, Ugrasena, dan Dewi Prita, alias Kunti Nalibrata. Istri Prabu Basudewa ada tiga orang. Istri pertamanya bernama Dewi Maerah, lalu yang kedua Dewi Mahindra, dan yang ketiga Dewi Badraini. Dengan Dewi Mahindr
{[['']]}
Pages (5)12345 Next
See all Movies

Category A

See all Movies

Category B

See all Movies

Movie Category 4

See all Movies

Movie Category 5

About

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blvckshadow - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger